Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 00:21:14【Kabar Kuliner】273 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(575)
Sebelumnya: Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
Selanjutnya: CORE: Jelang Natal, pasokan
Artikel Terkait
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG
- Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG
- NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
Resep Populer
Rekomendasi

APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca

Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher

Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh

HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan